Senin, 16 Mei 2011

Hati-Hati Penipuan Berkedok Online Shop di Facebook

Online Shopping di situs resmi sudah menjadi tren di kalangan masyarakat.

Bayangkan saja,
semua transaksi bisa dilakukan di depan komputer.

Tidak perlu lagi repot-repot ke swalayan, mall, butik, pasar untuk belanja.

Dengan hanya melihat
foto yang ditampilkan seller,
tinggal dipilih mau pesan yang mana, bayar melalui internet banking.

Tunggu beberapa hari
(tergantung jarak kota),
barangpun datang.

Facebook, juga tidak
ketinggalan dimanfaatkan
sebagai arena jual beli. Media Facebook dipake karena seller
bisa setiap saat mengupdate
semua ‘ friend ’ dengan
dagangannya menggunakan
fasilitas tagging. Tapi
sayangnya, jejaring sosial ini
ikut dimanfaatkan oleh
sebagian orang yang tidak
bertanggung jawab untuk
melakukan penipuan terhadap konsumen, dengan
memanfaatkan ketidak tahuan, keinginan konsumen untuk memiliki barang mahal dengan
harga murah murah, dan
kepercayaan yang diberikan.
Sudah banyak korban
berjatuhan.

Dalam sekejap jutaan rupiah melayang.
Bukannya untung, malah
buntung.

Berikut, beberapa hal
yang harus
diwaspadai dalam
melakukan transaksi
online di facebook:

1. Seller memberi harga yang terlalu murah dan nggak masuk di akal ( tapi cocok di kantong ).

Misal: HP baru di pasaran
harga Rp.7 juta, ditawarkan
3-4 Juta. Alasan , barang BM
alias Black Market atau sitaan
bea cukai, bla,bla,bla. Dan
biasanya lagi, barangnya
diembel-embeli berasal dari
Batam. Wadduh ! Kalau dah
bawa2 nama Batam, hati2 ya.

Jangan mudah tergiur.

Sekarang ini nama Batam
banyak dipake oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab
untuk penipuan transaksi
online barang elektronik,
dengan alasan barangnya BM
dari Singapore.

Sekedar informasi, walaupun posisinya
dekat dengan Singapore,
bukan berarti semua barang
gampang masuk ke Batam
seperti sebelum tahun 2000-
an.

Sekarang semuanya serba
ketat. Dollar Singapore
cendrung menguat. Harga
handphone dan barang
elektronik lainnya juga gak
jauh beda dengan kota lain.
Kecuali barangnya refurbished,
alias barang seken disulap
seperti baru.

posisi Singapore dan Batam

2. Informasi tentang profile
seller yang diberikan ke publik sangat sedikit.
Informasi tentang profile
perusahaan/seller yang
diberikan ke publik sangat
sedikit, cuma nomer hp.
Mending kalo pesawat telepon/
pstn, minimal bisa dilacak
alamatnya dimana.

Akan lebih bagus lagi ada foto selllernya
(bukan foto orang lain lho ya).

Kalau info di profilenya saja
minim dan ‘ nggak jelas ’ , apa anda yakin akan melakukan transfer duit sekian juta untuk
beli barang?

Think twice.
Sebelum transfer duit,
pelayanannya mungkin manis.

Lihat nanti kalau duit sudah
berpindah.


3. Tidak mencantumkan alamat
di profile info.

Dimana-mana kalau orang
jualan itu pasti ada alamatnya.

Terutama lewat Facenook yang bikin accountnya gampang
banget walaupun dengan data palsu, gratis, gak pake modal banyak.

Jadi, harus ada alamat
sellernya. Ingat, Facebook tidak memberikan jaminan keamanan/proteksi untuk bertransaksi
online.

At your own risk lah.

Beda kalau lewat ebay dan
bayar pake paypal
… relatif aman. Jadi, nggak ada alasan ya seorang seller untuk tidak
mencantumkan alamat.

Lha, trus kalau alamat nggak
dicantumin, pegangan buyer/
pembeli apa coba?

Kemana ntar kalau mo komplen atau
tracking shipment.

Hubungi nomer hp?
Zaman sekarang nomor hp gak ada hrganya, perdana cuman Rp1000 malah
ada yang gratis.

Do’i tinggal
ganti nomer, dan bye..bye
untuk anda.

Kalau ada toko
online yang tidak
mencantumkan alamat di
profilenya, tidak
direkomendasikan untuk
bertransaksi, apalagi jutaan.

Ada kemungkinan unsur
penipuan, cari tempat lain saja ya.

4. Alamat ada tapi fiktif.
Yang ini udah mulai lumayan nih tekniknya.

Alamat ditampilkan
di profile info jejaring. Anda
tau alamatnya valid… .. atau
malah fiktif ?

Please googling
dulu aja atau, hubungi temen di kota seller dan cek
alamatnya.

Bisa jadi alamat
yang dicantumin adalah alamat orang lain, karena transfer duit kan melalui rekening bank,
bukan lewat pos yang diantar ke alamat seperti dulu.

Jadi, baginya nothing to lose
lah .Kebetulan masih ada
screen shot,dimana temen juga pernah menanyakan alamat salah satu online shop yang menawarkan harga hp sangat
murah.

Seller mengaku beralamat di Batam… .tentu saja
fiktif.

Demi privacy, nama yang
ngoment disamarkan. Harap
maklum


5. Suka gonta -ganti nama.
Anda bisa aja punya
‘blacklisted online shop sellers ’ ,

seller-seller yang melakukan
penipuan. Tapi ingat, penipuan selalu one step, bahkan berstep-step ahead.

Selalu ada ruang untuk melakukan penipuan terhadap orang-
orang yang lengah. Kalau image dah terlanjur jelek di mata facebooker atau konsumen, seller bisa saja ganti nama baru.

Dengan sedikit rename,
maka display name akan
berobah. Atau malah bikin
account baru
………… capek deh.

Berbagai cara berikut
biasanya dilakukan para seller untuk lebih meyakinkan buyer dalam
transaksi online,termasuk
seller yang jujur.

Saya hanya ngasih
pandangan dari sisi
seller yang ‘ nakal ’ .

Pilihan akhirnya
terserah anda

1. Menampilkan gambar toko.

Kalau udah melihat tokonya
exist biasanya orang akan
berpikiran,: “ Eh, ternyata seller ini punya toko, pasti aman nih.

Nggak mungkin dong dia akan nipu, mana mau tokonya ntar
digrebek ama polisi.

Kecil kemungkinan kan dia akan nipu
” .
Yakin itu bukan toko
orang lain ?

2. Menampilkan daftar orang
yang udah pernah
bertransaksi.

Ini mah gampang, tinggal bikin atau copy paste aja nama sembarang orang. Memangnya
anda tau siapa orangnya yang
udah bertransaksi itu ?

3. Menampilkan daftar
beberapa nomor resi transaksi
lewat jasa kurir ternama .

Trik ini biasanya lebih berkesan
dan secara psikologis orang
yang tadinya ragu2 untuk
bertransaksi akan lebih yakin
untuk melakukan transaksi.

Kan udah ada bukti resi
pengiriman dari orang-orang
yang udah pernah
bertransaksi. Saat dicek ke
kurir, ternyata memang ada
transaksi. Apalagi ? Ya, ya, ya.

Emang anda tau itu real?

Maksudnya anda yakin itu
bukannya dikirim ke temannya
sendiri yang berada di kota
lain?

Atau mereka itu juga
korban diantara korbannya?
Coba anda cek/googling aja
nomor resi yang dicantumkan, akan banyak orang/toko online
shop yang menggunakan nomor yang sama

4. Bilang bisnis kepercayaan,
dijamin aman, garansi, hanya yang serius dilayani, bla..bla..bla
Rata2 online shop akan bilang seperti ini

Kata2nya pun
meyakinkan, jadi akan susah
membedakan mana yang tulus dan yang nipu. Kata-kata ‘bisnis kepercayaan ’ menurut saya secara psikologis, akan
membuat buyer mereset lagi
pertimbangannya yang lain
atau malah langsung
mendelete.

Orang jadi merasa
rugi kalau nggak beli,
‘ mumpung ’ harganya sangat murah. Karena di bisnis kepercayaan, kalau percaya beli, kalau nggak percaya ya jangan.

Tapi kalau memang
udah kenal dengan sellernya
atau udah yakin sekali, go
ahead aja.

Misal: temen sendiri
atau atas rekomendasi teman
yang bisa dipercaya.
Tips singkat:

1. Jangan mudah terpancing
dengan harga murah.

2. Pastikan alamat seller tidak fiktif.

Kalau nggak ada alamat
di info profilenya, minta saja dan dicek. Nah, kalau seller gak ngasih, anda juga tentu akan lebih pasti kan, lanjut transaksi
atau nggak ^_^

3. Cari informasi sebanyak2nya
tentang kredibilitas seller,
lewat forum atau teman.

4. Kalau nggak yakin, jangan
bertransaksi..apalagi dalam
nominal yang besar.

Di zaman resesi ini duit susah dicari. Dengan hanya
bermodalkan pc, banyak para scammer yang mengincar duit
anda, hasil jerih payah selama ini.

Jadi tetaplah waspada.

Penyesalan selalu datang
terlambat.

Semoga kita semua
terhindar dari segala bentuk
penipuan.

and Happy Online Shopping …

Comments :

0 komentar to “Hati-Hati Penipuan Berkedok Online Shop di Facebook”

Posting Komentar